Penyakit langka yang disebabkan oleh virus, dan ditularkan pada manusia melalui kontak dengan hewan terinfeksi, seperti primata, tikus atau hewan pengerat lainnya. Cacar monyet adalah suatu kondisi kulit yang disebabkan oleh infeksi virus, biasanya ditandai dengan munculnya bintil bernanah pada permukaan kulit. Layaknya cacar air, cacar monyet dapat dengan mudah ditularkan melalui percikan air liur. Penyebab cacar monyet adalah adanya infeksi virus monkeypox. Virus ini termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae.

Virus dalam genus Orthopoxvirus meliputi smallpox (penyebab cacar), virus cowpox (cacar sapi), dan virus vaccinia (virus vaksin cacar).Meskipun virus ini dapat bertransmisi dan menular, namun Anda tetap dapat membedakannya dengan virus penyakit kulit lain seperti cacar air atau pun herpes. pada mulanya, penyebab cacar monyet terjadi dari gigitan hewan liar seperti tupai dan monyet. Kasus yang paling sering terjadi adalah penularan dari hewan ke manusia.

Gejala Cacar Monyet
Gejala cacar monyet biasanya 6-16 hari setelah terpapar, dengan masa inkubasi virus ini berkisaran 6-13 hari. WHO membagi gejala cacar monyet menjadi dua periode infeksi, yaitu periode invasi dan periode erupsi kulit. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai gejala cacar monyet:
1. Periode Invasi
Periode ini berlangsung dalam 0-5 hari setelah terinfeksi virus. Adapun beberapa gejala cacar monyet yang sering muncul yaitu:
- Demam.
- Sakit kepala berat.
- Sakit punggung.
- Lemas (asthenia).
- Nyeri pada otot.
- Mual dan muntah (terutama yang terkena langsung dari gigitan hewan).
- Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati).
2. Periode Erupsi Kulit
Gejala cacar monyet yang utama dalam periode erupsi kulit adalah munculnya ruam pada kulit, biasanya akan terjadi pada 1-3 hari setelah pengidap mengalami demam. Selanjutnya akan muncul ruam pada wajah, kemudian mulai menyebar ke seluruh tubuh.
Bagian tubuh yang paling terdampak ruam adalah area tangan, kaki, dan wajah. Ruam pada kulit bermula dengan bintik-bintik kemudian berubah menjadi lenting atau vesikel, yaitu lepuhan yang berisi cairan. Lalu, dalam beberapa waktu akan membentuk kerak.
Diagnosis Cacar Monyet
Untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi cacar monyet, dokter akan melakukan diagnosis dengan mengevaluasi gejala dan riwayat kesehatan pasien, serta melakukan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi tanda-tanyanya.
Agar hasil diagnosis lebih akurat, pasien akan melakukan tes laboratorium, guna mengetahui jenis virus yang menginfeksi. Salah satu prosedur tes yang sering yaitu tes PCR (Polymerase Chain Reaction). tujuannya yaitu untuk menganalisi sampel yang terima dari lesi kulit pasien terdampak cacar monyet.
Faktor Risiko Cacar Monyet
Cacar monyet adalah kondisi yang dapat menyerang siapa saja, terlebih bagi seseorang yang belum pernah terinfeksi sebelumnya. Namun, di luar itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
- risiko seseorang terkena cacar monyet, di antaranya yaitu:
Melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi virus ini tanpa menggunakan alat pelindung. - Merawat orang yang sedang mengidap penyakit cacar monyet.
- Mengkonsumsi daging yang tidak di masak.

Cara Menyembuhkan Cacar Monyet
Hingga saat ini, belum terdapat obat cacar monyet secara spesifik. Pasalnya, kondisi ini dapat pulih dengan sendirinya dalam 2-4 minggu. Namun, beberapa negara menggunakan tecovirimat sebagai cara menyembuhkan cacar monyet. Obat ini bekerja dengan menghambat virus monkeypox berkembang biak dan menyebar ke orang lain.
Jika ternyata gejala yang Anda alami tergolong cukup parah hingga sudah mengganggu penampilan, segera kunjungi Dokter Spesialis Dermatologi (Kulit) di Klinik Atlantis dan bisa langsung menghubungi dan lakukan reservasi melalui Whatsapp Klinik Atlantis 081-1613-1718, agar mendapatkan penanganan yang tepat.
[…] Baca Juga: https://klinikatlantis.web.id/waspada-cacar-monyet-telah-masuk-ke-indonesia-kenali-gejala-diagnosis-… […]