PERBEDAAN GANGGUAN STRES AKUT DAN PTSD

Gangguan stres akut (acute stress di sorder/ASD) dan PTSD (post-trauma stress di sorder) merupakan masalah kesehatan mental yang di sebabkan oleh peristiwa traumatis yang di alami oleh seseorang. Inilah sebabnya, PTSD dan stres akut sering di kaitkan, bahkan di anggap sama. Padahal, keduanya adalah masalah yang berbeda. Lantas, apa perbedaan stres akut dan PTSD? Mari simak pembahasan selengkapnya melalui ulasan di bawah ini.

Perbedaan Stres Akut dan PTSD

Stres akut dan PTSD

Seperti yang sudah di jelaskan, baik gangguan stres akut maupun PTSD adalah gangguan mental yang dapat muncul akibat peristiwa traumatis yang di alami oleh seseorang di masa lalu. Namun, beberapa orang mungkin belum memahami apa perbedaan keduanya.

Perbedaan stres akut dan PTSD (post-traumatic stress disorder) utamanya terletak pada waktu timbulnya dan durasi berlangsungnya gejala. Gejala stres akut biasanya berlangsung dalam waktu yang singkat, mulai dari 3 hari sampai 1 bulan, tidak lebih dari itu. Selain itu, gejala stres akut juga akan segera muncul setelah peristiwa traumatis terjadi.

Sementara itu, gejala PTSD biasanya berlangsung dalam jangka panjang, lebih dari 1 bulan, perjalanan penyakitnya bervariasi. Meskipun beberapa orang sembuh dalam waktu 6 bulan, ada pula yang mengalami gejala yang bertahan selama 1 tahun atau lebih. 

Pada beberapa kasus, gangguan stres akut bisa berkembang menjadi PTSD, terutama bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Jika gejala gangguan stres akut menetap hingga lebih dari 1 bulan dan memenuhi kriteria PTSD, di agnosis pasien akan di ubah dari gangguan stres akut menjadi PTSD.

Orang dengan PTSD sering kali mengalami kondisi yang terjadi bersamaan, seperti depresi, penggunaan narkoba, atau satu atau lebih gangguan kecemasan. Pada beberapa kasus, gangguan stres akut bisa berkembang menjadi PTSD, terutama bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

Persamaan Stres Akut dan PTSD

Setelah mengetahui perbedaan stres akut dan PTSD, mungkin Anda juga perlu memahami persamaan keduanya yang sering kali menimbulkan kesalahpahaman. PTSD dan stres akut memiliki gejala yang hampir mirip, bahkan langkah pengobatannya juga cenderung sama. Berikut masing-masing penjelasannya.

A. Gejala

Gejala keduanya yang hampir mirip bahkan cenderung sama terkadang memang menimbulkan kesalahpahaman. ASD dan PTSD dapat membuat penderitanya memiliki pikiran serta asumsi negatif tentang diri sendiri maupun dunia di sekitarnya. Penderita juga cenderung pesimis, menyalahkan diri nya sendiri atau orang lain, serta mengalami penurunan minat beraktivitas.

ASD dan PTSD juga bisa menimbulkan efek di sosiasi, yaitu hilangnya atau menurunnya kesadaran diri terhadap pikiran, perasaan, memori, dan perbuatan yang di tandai dengan amnesia sementara. Pada kondisi ini, penderita tidak mengingat bagian-bagian tertentu yang biasanya cukup penting dalam peristiwa traumatis.

Selain itu, penderita ASD dan PTSD juga memiliki kecenderungan untuk menghindari objek-objek, baik itu benda, tempat, atau orang, yang dapat mengingatkannya pada peristiwa traumatis yang ia alami.

Baca Juga: https://klinikatlantis.web.id/biduran-urtikaria-klinik-atlantis/

B. Pengobatan

Pada dasarnya, pengobatan untuk kedua kondisi ini fokus membantu pasien agar lebih tenang atau positif saat merespons trauma yang di milikinya. Namun, di karenakan gejala stres akut umumnya muncul dalam waktu singkat setelah peristiwa terjadi, pengobatannya mungkin melibatkan tanggapan darurat.

Pengobatan gangguan stres akut terdiri dari membantu penderita menindaklanjuti peristiwa traumatis yang di alami, misalnya  memastikan bahwa akses kebutuhan dasar penderita terpenuhi, seperti kebutuhan akan makanan, tempat tinggal, dan perawatan medis.

Hingga saat ini, belum ada bukti penelitian yang cukup tinggi mengenai terapi farmakologi untuk mengobati gangguan stres akut. Para ahli telah melakukan uji coba terhadap obat golongan serotonin reuptake inhibitor (SRI) dan propranolol untuk pengobatan stres akut, namun hanya menunjukkan sedikit bukti terkait efektivitasnya.

Namun, di karenakan kemiripan gejalanya, psikiater biasanya memberikan obat-obatan yang di gunakan oleh penderita PTSD kepada penderita ASD, seperti:

  • Obat golongan serotonin reuptake inhibitor (SRI).
  • Second-generation antipsychotics (SGAs).
  • Beta-blockers. 
  • Benzodiazepine.

Oleh sebab itu, apabila Anda merasakan gejala-gejala yang mengarah pada masalah kesehatan mental tertentu, seperti merasa cemas dan stres berlebih yang tak kunjung membaik, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Psikiater di Klinik Atlantis. Anda bisa melakukan konsultasi dengan psikolog atau psikiater di Klinik Atlantis, segera lakukan reservasi melalui Whatsapp Klinik Atlantis 081-1613-1718, agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *